Planet 'Kembaran' Bumi Tak Layak Dihuni Manusia

11/12/10
Gambar Ilustrasi. (Foto: harvard.edu)
Gambar Ilustrasi. (Foto: harvard.edu)
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) - Atmosfir dari planet seukuran Bumi yang ditemukan tahun lalu, GJ 1214b, dianalisis untuk pertama kalinya, dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

GJ 1214b, exoplanet, berjarak 40 tahun cahaya atau sekitar 400 triliun kilometer dari Bumi, berukuran dua kali lebih besar dari Bumi, yang ditemukan tahun lalu, dianalisis untuk pertama kalinya oleh para ahli untuk kali pertama. Demikian seperti yang diberitakan National Geographics.

Dengan massa 6,5 kali massa Bumi, planet GJ 1214b adalah salah satu eksoplanet terkecil yang ditemukan hingga saat ini

Meski data baru tersebut tidak memberi daftar kandungan gas di dalamnya dengan tepat, hasil analisis mengindikasikan bahwa atmosfer planet itu bukanlah awan yang bebas hidrogen.

"Planet ini mungkin adalah eksoplanet terunik yang pernah kita temukan sampai saat ini," ujar Greg Laughlin, seorang astronom dari University of California, Santa Cruz. Berdasarkan pada kepadatan planet tersebut, para astronom memperkirakan kalau planet GJ 1214b sepertiganya dipenuhi air dengan inti padat dan sebuah atmosfir.


Sayangnya, jarak planet tersebut dengan bintangnya sangat dekat, sehingga menyebabkan kondisi suhu di sana sangat panas.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa atmosfer GJ 1214b terdiri dari uap hydrogen yang cukup padat dan panas. "Sangat tidak menyenangkan apabila manusia berada di sana," ujar Luaghlin.

Para ahli astronom bisa menenliti atmosfir planet tersebut dengan mengamati bintang induknya, yang terlihat dari Bumi, dengan menggunakan European Southern Observatory Very Large Telescope di Chile.

"Cahaya planet GJ 1214b yang tertangkap di teleskop merupakan pertanda zat kimia yang ada di atmosfirnya," ujar pimpinan studi, Jacob Bean dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts.

"Tak ada planet seperti ini dalam tata surya kita,"  tambahnya.

Spektrum yang diperoleh sangat halus, tanpa adanya puncak tajam yang mengindikasikan penyerapan oleh molekul spesifik. "Spektrumnya terlihat seperti sebuah garis datar, tapi itu menunjukkan atmosfer planet yang sangat kuat," kata Bean.

Beberapa penelitian serupa juga mengungkapkan bahwa gas-gas seperti hidrogen dan sodium pada exoplanet, lebih banyak daripada planet-planet besar di tata surya kita. Akan tetapi orbit mereka sangat dekat dengan bintang induk mereka.

Bagaimanapun, ini adalah kali pertama para ahli astronomi bisa menganalisis atmosfir dari sebuah planet yang seukuran dengan Bumi. (ar/tmp/ok) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar